Home » , , » Candi Cetho Kemuning Karanganyar Gunung Lawu

Candi Cetho Kemuning Karanganyar Gunung Lawu

Posted by wisata karanganyar on Jumat, 22 September 2017

Wisata piknik dan tamasya ke Candi cetho ngargoyoso Karanganyar


piknikkaranganyar.blogspot.co.id Salah satu tujuan wisata di kabupaten Karanganyar adalah candi cetho. Terletak 1396 diatas permukaan laut. Dengan pemandangan alam yang aduhai dan melewati hijau kebun teh kemuning.

Alamat candi cetho Karanganyar Jawa Tengah

Jika ada yang bertanya, Candi cetho dimana? Jawabannya adalah Candi cetho terletak di Lereng Lawu. Tepatnya beralamat di. Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah. Beberapa hal yang salah sangka adalah banyak orang mengira bahwa candi cetho Jenawi. Padahal secara geografi termasuk wilayak kecamatan Ngargoyoso, bukan kecamatan Jenawi.

Rute candi cetho dari Madiun

Bagi yang berasal dari daerah Jawa Timur, akan lebih dekat dengan rute ini dibanding memutar melewati Kabupaten Sragen lewat Solo kemudian Karanganyar kota.
Jika dari Madiun, Candi Cetho bisa diakses melalui 2 jalur, yaitu jalur Cemoro Sewu Magetan atau lewat jalur Widodaren, Simo, Ngawi. Karena pertimbangan kemudahan akses dan petunjuk jalan maka bisa memilih jalur Cemoro Sewu Magetan.

Madiun-Magetan-Sarangan-Cemoro Sewu. Dilanjutkan ke Cemoro Kandang-jalur lama Gondosuli-Tawangmangu-Karanganyar. Jalur Gondosuli atau disebut juga jalur lama merupakan jalur yang penuh tanjakan dan turunan serta kelokan yang mantab jalur berkelok-kelok Karanganyar yang akhirnya menuju Candi Cetho. Dengan perjalanan normal diperkirakan memakan waktu kurang lebih 2 jam.

Rute Candi cetho dari Solo

Pada jalur ini relatif datar dan lurus serta aspal mulus sampai dengan Terminal Karangpandan. Jika rute dari terminal Solo, selanjutnya lurus ke arah timur menuju Kota Karanganyar, lurus sampai Terminal Karangpandan. Dilanjutkan ke arah yang berseberangan dengan Tawangmangu. Jika ke Tawangmangu ambil kanan maka silakan ambil rute yang ke kiri menuju arah Ngargoyoso. Sampai pasar kemuning kemudian dilanjutkan menuju arah candi cetho. 
Jarak dari Karangpandan sampai candi cetho kurang lebih 13 km. sedangkan karangpandan – solo (terminal) sekitar 30 km.

Biaya Harga Tiket masuk candi cetho

Masuk candi cetho bayar berapa? Seperti umumnya tempat wisata, situs purbakala ini mengenakan biaya tiket masuk kepada pengunjung. Sedangkan bagi para ziarah yang melakukan ritual tidak dipungut biaya. Adapun harga tiket sebagai berikut :
Masuk Candi Rp. 7.000/domestik dan Rp. 25.000,-/orang luar negeri
Biaya sewa kain poleng Rp. 5.000,- sampai terserah keikhlasan
Masuk Taman Puri Sarasvati Rp. 3.000,-


Candi cetho buka jam berapa?

Sebenarnya secara umum buka tutup candi cetho seperti umumnya tempat wisata yang lainnya.
Candi cetho Buka setiap hari dengan jadwal sebagai berikut
Jam buka 09.00 WIB
Jam tutup 17.00 WIB

Candi cetho dan kebun teh kemuning

apa hubungan candi cetho dan kebun teh? hubungan antara keduanya adalah secara geografis. dimana jika anda menuju wisata candi cetho akan melewati perkebunan teh yang sangat luas. bisa dikatakan bahwa kemuning merupakan puncak nya Jawa Tengah. sehingga kesejukan dan keindahan pemandangan dipadu dengan sejarah situs purbakala yang masih bisa dinikmati secara bersamaan. selain itu yang berbeda dengan puncak terletak pada kemacetan. dimana jalur menuju Kebun Teh kemuning dan candi Cetho relatif lebih lengang daripada jalan menuju puncak dikala liburan.

Tentang candi cetho, sejarah, ritual dan yang diyakini

Sebagai peninggalan sejarah, banyak praduga dan perkiraan berdasarkan bukti bebatuan dan sejarah yang ada. Dengan berdasarkan dari beberapa sumber baik media cetak, elektronik maupun internet, akhirnya ada beberapa informasi yang dapat dihimpun.

Di temukan pertama kalinya oleh van de vlies 1842 (dari namanya bisa diketahui dia adalah bangsa penjajah Belanda. Diketemukan dengan kondisi berupa reruntuhan batu dengan memiliki 14 undakan dari barat menuju timur. Dengan model struktur yang berteras teras, diduga terjadi sinkretisme antara kepercayaan lokal dengan hinduisme. Pada tahun 1970 an, dilakukan pemugaran oleh Sujono Humardani, salah satu orang kepercayaan presiden di masa itu (Soeharto), diperkirakan ada perubahan struktur candi.
Jika dari posisi diatas, ada Hamparan bebatuan yang berbentuk burung garuda yang membentangkan sayapnya.
Dalam mitologi Hindu, burung garuda merupakan kendaraan dewa wisnu yang memberikan gambaran tentang dunia langit. Sedangkan pada bagian yang lain terdapat arca susunan bebatuan berbentuk kura kura melambangkan tentang dunia di daratan.


Candi Cetho Peninggalan Kerajaan apa?

Menurut simbol yang ada, pembangunan candi ini diperkirakan 1475 masehi. Berselisih sekitar 40 tahun dengan candi sukuh. Dengan kondisi ini diperkirakan orang yang membangun ini kemungkinan adalah bangsa Majapahit. Diperkirakan pembangunan candi ini dalam rangka menyebarkan kepercayaan, sehingga diperlukan pembangunan candi yang baru.

Menurut ahli sejarah
Candi cetho memiliki persamaan dalam bentuk dengan candi sukuh yang terletak sekitar 11 km.
Menurut simbol yang ada, pembangunan candi ini diperkirakan 1475 masehi. Berselisih sekitar 40 tahun dengan candi sukuh. Dengan kondisi ini diperkirakan orang yang membangun ini kemungkinan adalah bangsa Majapahit. Diperkirakan pembangunan candi ini dalam rangka menyebarkan kepercayaan, sehingga diperlukan pembangunan candi yang baru

Salah satu keunikan candi ini adalah ada kemiripan bentuk dan model dengan bangunan yang dimiliki oleh suku maya. suatu suku di amerika tengah yang berada di semenanjung Yutacan yang terkenal dengan ketinggian peradaban dimasa itu. Hal ini menimbulkan spekulasi dan pertanyaan yang belum terjawab sampai dengan saat ini.

Selain itu, umumnya bangunan candi menghadap ke Timur. Hal ini menurut seorang ahli bahwasanya candi menghadap ke gunung. Dimana orang orang yang memuja candi ini berpendapat bahwa dewa-dewa bersemayam di gunung lawu.

Menurut Dr. Sri Margana (Sejarawan) Agama agama primitif hampir memiliki asumsi dasar yang sama yaitu pemujaan roh nenek moyang, kemudian persembahan-persembahan. Pada zaman orde baru, kompleks candi ini hanya orang – orang tertentu yang memanfaatkan. Pada masa sekarang, Banyak orang Hindu Bali yang melakukan pemujaan di candi cetho. Termasuk para orang kebatinan yang menganut kepercayaan asli Jawa. Selain itu Para pelancong juga banyak mengunjungi peninggalan sejarah ini. Dalam hal ini para peziarah meyakini bahwa bangunan ini merupakan warisan dari nenek moyang pada masa kerajaan majapahit. Seperti diketahui bahwasanya Masyarakat bali awalnya adalah masyarakat Jawa yang pada zaman majapahit menuju Bali (menurut seorang antropolog Dr. Heddi Shri, MA. Sehingga bisa dimaklumi dengan banyaknya orang dari Bali yang mengunjungi candi sukuh dalam rangka pemujaan. Karena adanya kesinambungan zaman Majapahit dengan Bali.

Filosofi candi cetho

Candi cetho terdiri dari sembilan teras. Pada posisi paling luar, adalah halaman candi. Yang merupakan teras pertama.Menuju kebarat akan semakin tinggi dan curam. Setiap teras dihubungkan dengan jalan setapak yang semakin mengecil dan pintu gerbang. Memiliki filosofi “untuk mencapai kesempurnaan spiritual adalah tidak mudah. Dibutuhkan perjuangan yang berat.

Pada teras kedua, diyakini masyarakat sebagai petilasan ki Ageng Trincing Wesi yang dianggap sebagai leluhur masyarakat cetho. Sering menjadi lokasi persembahan awal diwaktu memasuki wilayah kompleks candi.

Thanks for reading & sharing wisata karanganyar

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
loading...